BERITAHUDOTID - Kelompok Houthi Yaman mengungkapkan bahwa mereka telah meluncurkan "rudal balistik hipersonik" yang menargetkan Bandar Udara Ben Gurion di Israel pada Jumat (9/5), setelah Israel melaporkan mencegat sebuah proyektil dari Yaman. Selain itu, Houthi juga mengklaim telah melakukan serangan drone terhadap fasilitas militer di Tel Aviv. Serangan ini diumumkan melalui saluran televisi al-Masirah dan terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut.
Juru bicara Houthi, Yahya Sarea, menyatakan bahwa sistem pertahanan rudal Israel gagal mencegat serangan tersebut, yang mengganggu operasi di Bandar Udara Ben Gurion selama lebih dari satu jam. Ia juga meminta maskapai penerbangan internasional untuk menangguhkan penerbangan ke Israel dan mengatakan bahwa kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel masih berada dalam jangkauan rudal.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara mereka diaktifkan dan mencegat sebuah proyektil di atas Israel tengah. Suara sirene serangan udara terdengar di Tel Aviv, membuat warga mencari perlindungan. Seorang wanita terluka ringan saat berusaha melarikan diri.
Pada 4 Mei, serangan rudal sebelumnya juga terjadi dekat Bandar Udara Ben Gurion setelah sistem pertahanan mengalami kelemahan. Sejak Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, Houthi telah meluncurkan sekitar 28 rudal dan puluhan drone ke Israel. Kesepakatan gencatan senjata antara Washington dan Houthi yang diumumkan pada 6 Mei tidak mencakup Israel, menyebabkan kelanjutan serangan Houthi terhadap Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengekspresikan respons tegas terhadap peluncuran rudal Houthi yang terus berlanjut. Houthi, yang menguasai bagian utara Yaman, mengatur serangan mereka sebagai front terpisah dan menegaskan bahwa gencatan senjata dengan AS tidak akan mempengaruhi kampanye mereka melawan Israel.
Narasumber https://beritahudotid.blogspot.com/