BERITAHUDOTID - Indonesia masih memiliki harapan untuk meningkatkan produksi minyak bumi. SKK Migas menyatakan terdapat cekungan-cekungan minyak dan gas bumi yang belum dieksplorasi. Kepala Divisi SKK Migas, Asnidar, mengungkapkan Indonesia memiliki 128 cekungan, tetapi baru 20 cekungan yang berproduksi. Ada 27 cekungan discovery, 5 cekungan terbukti, 3 cekungan indikasi hidrokarbon, 8 cekungan dengan data geologi, dan 65 cekungan belum tereksplorasi.
SKK Migas optimis akan peluang investasi dan tambahan produksi di sektor migas. Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, melaporkan rata-rata produksi minyak dan gas pada 2024 mencapai 1,79 juta barel setara minyak per hari. Ini termasuk produksi minyak harian sebesar 580. 224 barel dan gas bumi 5. 481 juta standar kaki kubik per hari.
Produksi rata-rata harian pada Januari-Februari 2025 tercatat 1,79 juta BOEPD, yang terdiri dari 577. 649 barel minyak dan 6. 839 MMSCFD gas. Djoko juga menyebutkan target lifting produksi migas Indonesia pada 2025 adalah 1,61 juta BOEPD, dengan rincian 605 ribu barel minyak dan gas sebesar 5. 628 MMSCFD. Terdapat perbedaan sekitar 6. 000 barel per hari dalam program kerja anggaran yang telah disetujui. Produksi minyak adalah volume minyak dari perut bumi, sedangkan lifting minyak adalah volume minyak yang siap dijual.
Narasumber https://beritahudotid.blogspot.com/