Jumat, 04 April 2025

Kehilangan Rp33.000 T dalam 20 Menit, Nike, Boeing, dan Google Terkubur di S&P

 


BERITAHUDOTID - WWW.SLOT-500.ORG Saham-saham perusahaan raksasa berguguran pada perdagangan Kamis (3/4/2025). Market cap indeks S&P bahkan diperkirakan menguap US$2 triliun atau sekitar Rp 33.110 triliun (US$1= Rp 16.555).

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai tarif resiprokal berpotensi mengganggu tatanan perdagangan dunia dan membuat bisnis tidak stabil, bahkan memicu resesi.

Para analis dan ekonom memperingatkan bahwa tarif yang besar pada impor dari pusat manufaktur di Asia serta kemungkinan tindakan balasan dari negara lain dapat mengguncang rantai pasokan global, menekan margin keuntungan perusahaan, dan secara signifikan meningkatkan risiko resesi.

Ken Mahoney, CEO Mahoney Asset Management di Montvale, New Jersey, mengatakan bahwa beberapa perusahaan kemungkinan akan memberikan peringatan dini pada musim laporan keuangan kali ini.

"Apa panduan yang bisa diberikan perusahaan dalam skenario seperti ini ketika keadaan terlihat begitu suram?" kata Ken kepada Reuters.

"Bahkan sebelum tarif ini benar-benar ditetapkan, kami sudah mendengar dari perusahaan seperti Walmart dan Delta bahwa mereka mulai mengalami perlambatan hanya karena pembicaraan tentang tarif ini dimulai. Jadi, kita hanya bisa membayangkan apa yang akan mereka katakan sekarang," imbuhnya.

Saham AS Berguguran

Indeks S&P jeblok 4,8% pada perdagangan Kamis kemarin yang membuatnya kehilangan market cap senilai US$ 2 triliun dalam hitungan 20 menit. 

Merujuk BERITAHUDOTID, market cap S&P kehilangan US$ 125 miliar per menit pada 4.25 PM hingga 4.42 PM Easter Time. Total market cap yang hilang menembus US$ 2 triliun dalam 20 menit tersebut.

Deretan saham dengan penurunan sangat tajam adalah Dell Technologies Inc. (DELL) yang anjlok 19,11% dan Best Buy Company, Inc. (BBY) yang jeblok 17,82%.


Saham yang terdaftar di Dow Jones juga berguguran. Produsen sepatu dan apparel Nike (NKE) menjadi saham paling jeblok dan turun hingga 14,4% ke US$ 55,58/saham. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 7 November 2011 atau lebih dari tujuh tahun terakhir.

Penurunan tajam tersebut membuat Nike kehilangan $13,9 miliar atau sekitar Rp 230,11 triliun dalam kapitalisasi pasar akibat sentimen negatif dari kebijakan tarif ini.

Nike diperkirakan akan sangat terdampak dari kenaikan tarif yang dikenakan pada negara-negara tempat produksinya.

Pada 2024, sekitar 50% sepatu merek Nike diproduksi di Vietnam, 27% di Indonesia, dan 18% di China. Untuk pakaian merek Nike, 28% dibuat di Vietnam, 16% di China, dan 15% di Kamboja.


Saham Nike

Trump menerapkan tarif 34% untuk China (54% jika digabungkan dengan tarif sebelumnya sebesar 20%), 46% untuk Vietnam, 49% untuk Kamboja, dan 32% untuk Indonesia. Selain itu, ada tarif universal sebesar 10% yang akan berlaku mulai 5 April, sedangkan tarif balasan akan berlaku pada 9 April.

Meskipun Nike terkena dampak tarif yang besar, masih ada sedikit harapan karena tidak semua pendapatannya berasal dari AS. Pada 2024, hanya 42% dari total pendapatan Nike yang berasal dari pasar AS.

Perusahaan Teknologi Jeblok

Perusahaan Teknologi Raksasa AS Seperti Apple, Walmart, dan Nike menjadi pemicu jatuhnya pasar saham global.

Saham Apple (AAPL.O) turun 8,8%, dan menjadi beban terbesar bagi indeks S&P 500. Lebih dari 90% produksinya berbasis di China, salah satu negara yang paling terdampak oleh tarif ini..

Rosenblatt Securities memperkirakan bahwa pembuat iPhone ini bisa menghadapi biaya tarif sebesar US$39,5 miliar. Jika biaya ini sepenuhnya ditanggung oleh Apple, maka hal tersebut akan berdampak pada penurunan sekitar 32% terhadap laba operasional dan pendapatan per saham mereka.

Produsen PC dan server kecerdasan buatan (AI) juga akan terkena dampak besar. AS mengimpor hampir US$486 miliar dalam bentuk elektronik tahun lalu, menjadikannya sektor impor terbesar kedua setelah mesin.

Pergerakan saham Amazon, Google, dan Nvidia

Produsen PC seperti Dell (DELL.N) dan HP (HPQ.N) diperkirakan akan menghadapi kenaikan biaya sekitar 10%-25%, yang menambah antara $200 hingga $500 per unit, menurut Tony Redondo, pendiri Cosmos Currency Exchange.

Hal ini akan menekan margin keuntungan perusahaan-perusahaan tersebut atau memaksa mereka menaikkan harga, yang berpotensi semakin melemahkan permintaan komputer pribadi (PC), yang sudah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Saham Dell dan HP turun sekitar 17% dan 14%, masing-masing.

Tarif ini juga akan membuat server kecerdasan buatan menjadi lebih mahal yang berpotensi menambah biaya jutaan dolar dan mengganggu rencana pengembangan AI di perusahaan teknologi besar.

Microsoft dan Alphabet Tertekan, Sektor Ritel Juga Menderita

Saham Microsoft (MSFT.O) turun 1,5%, sementara Alphabet (GOOGL.O) anjlok 3,2%.

Meskipun semikonduktor tidak termasuk dalam daftar barang yang dikenai tarif timbal balik, para analis mengatakan bahwa sektor ini kemungkinan masih akan terkena dampak tarif dasar 10%.

Saham perusahaan ritel besar AS, termasuk Walmart (WMT.N), Amazon (AMZN.O), dan Target (TGT.N), turun antara 1,5% hingga 11%. Ketergantungan mereka pada beberapa negara Asia, termasuk China, sebagai pemasok utama dapat memaksa mereka menaikkan harga.

Di antara pusat produksi global utama, China dikenai tarif agregat sebesar 54%. Vietnam dikenai tarif 46%, Kamboja 49%, dan Indonesia 32%.

Saham peritel pakaian olahraga Lululemon (LULU.O) jeblok 10%,

Lembaga keuangan besar Wall Street, termasuk JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Citigroup (C.N), dan Bank of America Corp (BAC.N), yang sensitif terhadap risiko ekonomi, mengalami penurunan harga saham antara 6% hingga 11%.

Penurunan valuasi ekuitas, ditambah dengan pemulihan yang lambat dalam aktivitas merger dan akuisisi serta penawaran umum perdana (IPO), meningkatkan kekhawatiran bahwa pendapatan perbankan investasi bisa tertekan. Kepercayaan konsumen yang lebih lemah juga dapat mengurangi pengeluaran, yang berdampak pada permintaan pinjaman.

Bank-bank regional seperti Citizens Financial (CFG.N) dan U.S. Bancorp (USB.N) juga melemah.

Saham produsen mobil merosot, dengan Ford (F.N) turun sekitar 4,7% dan General Motors (GM.N) turun 3,8%, karena tarif otomotif dijadwalkan mulai berlaku pada Kamis.

Saham produsen kendaraan listrik Rivian (RIVN.O) turun 7,3%, Lucid (LCID.O) turun 1,9%, sementara Tesla (TSLA.O) anjlok hampir 5,3%.

Tarif ini diperkirakan akan menambah biaya sebesar $2.500 hingga $5.000 untuk mobil Amerika dengan harga terendah, dan hingga $20.000 untuk beberapa model impor. Dampak tarif terhadap konsumen AS diperkirakan mencapai $30 miliar dalam tahun pertama, menurut estimasi Anderson Economic Group.

Ford (F.N) mengumumkan diskon untuk beberapa model mulai Kamis, memanfaatkan stok yang sehat untuk menawarkan potongan harga ribuan dolar kepada pelanggan, sementara pesaingnya menaikkan harga guna menyerap biaya tarif.


Sektor farmasi untuk sementara dibebaskan dari tarif, membantu saham perusahaan farmasi besar seperti Pfizer (PFE.N) dan Johnson & Johnson (JNJ.N) bertahan dari gejolak pasar.

Saham J&J naik 2,7%, sementara Amgen (AMGN.O) dan Merck (MRK.N) masing-masing naik kurang dari 1% dalam perdagangan sore. Pfizer, di sisi lain, turun sekitar 1%.

Namun, sektor farmasi belum sepenuhnya aman. Analis UBS, Trung Huynh, mengatakan bahwa Trump memiliki "keinginan kuat untuk mengubah industri ini," yang bisa mencakup putaran tarif baru atau pendekatan bertahap dalam mengenakan bea pada obat-obatan.

Perusahaan farmasi AS saat ini sedang melobi Trump untuk menerapkan tarif secara bertahap pada produk farmasi impor guna mengurangi dampak biaya dan memberi waktu bagi perusahaan untuk mengalihkan produksi.

Saham Energi Ambruk

Saham energi dan harga minyak mentah jatuh tajam meskipun impor minyak, gas, dan produk olahan dibebaskan dari tarif baru Trump.

Harga minyak mentah Brent dan WTI AS turun lebih dari 6%, menekan saham perusahaan minyak, kilang, dan jasa ladang minyak.

Perusahaan produsen minyak seperti APA (APA.O) dan Devon Energy (DVN.N), serta perusahaan jasa minyak Halliburton (HAL.N) dan perusahaan penyulingan Valero (VLO.N), mengalami penurunan harga saham antara 12% hingga 14%.

"Meskipun sektor energi tidak masuk dalam daftar tarif, harga minyak mentah mengalami tekanan turun yang jelas hari ini, terutama dipicu oleh ketakutan akan perlambatan ekonomi global," kata Henry Hoffman, co-portfolio manager dari Catalyst Energy Infrastructure Fund, kepada Beritahudotid.








Kamis, 03 April 2025

Orang Terkaya Israel dan Mesin Uangnya yang Tengah Populer di RI

 


BERITAHUDOTID - WWW.BET-888.ORG Israel kini geger. Muncul skandal yang menuduh para pembantu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhubung dengan pendanaan dari Qatar, negara yang menampung para pemimpin Hamas dan membantu menjadi perantara pembebasan sandera dari Gaza.

Media Israel bahkan menjulukinya 'Qatargate'. Laporan ini memicu penyelidikan khusus, di mana beberapa orang yang paling dekat dengan Netanyahu direkrut untuk mempromosikan Qatar di Israel, meskipun kedua negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik formal.

Bagaimana skandal dimulai?


Mengutip AFP, Kamis (3/4/2025), setidaknya ada dua orang "pembantu" Netanyahu diduga menerima pembayaran dari pemerintah Qatar untuk mempromosikan kepentingan Doha di Israel. Mereka sudah memainkn peran sejak pertengahan 2024.

Dua ajudan itu, satu masih aktif dan satu lagi mantan bahkan sudah ditangkap. Mereka diinterogasi dalam penyelidikan yang dikecamnya sebagai "perburuan penyihir politik".

Posisi Netahyahu sendiri belum jelas. Namun saat ini, ia bukan tersangka.

Meski begitu Netanyahu yang memang sudah diadili untuk kasus berbeda di Israel menganggap ini penyanderaan ke para ajudannya. Perlu diketahui, Netanyahu sebelumnya menghadapi proses peradilan karena tuduhan korupsi dan pelanggaran kepercayaan.

"Mereka menyandera Yonatan Urich dan Eli Feldstein," kata Netanyahu dalam sebuah unggahan video yang marah setelah diinterogasi.

Siapa Yonatan Urich dan Eli Feldstein?

Yonatan Urich, yang telah bekerja sama erat dengan Netanyahu selama hampir satu dekade terakhir. Ia memulai kariernya sebagai manajer media sosial untuk partai perdana menteri Likud.

Urich juga memiliki perusahaan konsultan media bernama Perception bersama Yisrael Einhorn. Ia juga pernah bekerja dengan Netanyahu.

Ini bukan pertama kalinya tokoh-tokoh berpengaruh Israel dituduh menerima pembayaran dari Qatar. Menurut laporan media Israel, Perception dipekerjakan untuk meningkatkan citra Qatar menjelang Piala Dunia 2022, meskipun Urich dan perusahaan tersebut membantah klaim tersebut saat itu.

Eli Feldstein sudah diselidiki karena membocorkan dokumen rahasia kepada wartawan selama masa singkatnya bekerja secara tidak resmi sebagai juru bicara urusan militer perdana menteri. Menurut laporan, Netanyahu berusaha menawarkan Feldstein peran yang lebih permanen tetapi setelah gagal menerima izin keamanan yang diperlukan, ia tetap menjadi kontraktor eksternal.

Bulan lalu, penyelidikan oleh Channel 12 Israel menuduh bahwa saat bekerja untuk Netanyahu, Feldstein menerima gaji dari Jay Footlik, seorang pelobi AS yang terkenal untuk Qatar. Laporan lebih lanjut pada hari Senin mengatakan bahwa Feldstein mempromosikan Qatar kepada jurnalis Israel dan mengatur perjalanan bagi mereka ke Doha.

Footlik memiliki sebuah firma konsultan, Third Circle Inc., yang terdaftar di bawah Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing AS (FARA) sebagai firma yang bekerja untuk Qatar.

Pengadilan Israel pada hari Selasa mengatakan kecurigaan tersebut terkait dengan Third Circle dan dana yang ditujukan untuk "memproyeksikan citra positif Qatar" sehubungan dengan perannya sebagai mediator untuk gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera di Gaza.

Pengusaha Israel

Kasus ini juga menyeret pengusaha Israel Gil Birger. Ia bulan ini sempat mengatakan kepada penyiar negara Israel bahwa ia telah diminta oleh Footlik untuk membayar Feldstein melalui perusahaannya.

Dampak ke Netanyahu

Jonathan Rynhold, kepala studi politik di Universitas Bar-Ilan, mengatakan hal ini makin memperburuk citra Netahyahu. Ini kata dia menggabungkan semua hal buruk yang berkaitan dengan sang PM menjadi satu paket.

"Ini menghubungkan Netanyahu secara langsung dengan kebijakan untuk menenangkan Hamas," kata Rynhold, merujuk pada Israel yang mengizinkan Qatar mengirim jutaan dolar tunai ke Gaza yang kini diyakini banyak orang memperkuat Hamas dan memungkinkannya melakukan serangan pada 7 Oktober 2023.

Namun, perselingkuhan itu telah menambah tekanan pada Netanyahu, yang telah berselisih dengan pengadilan atas upayanya untuk memecat Ronen Bar, kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet. Hubungan Bar dengan pemerintah Netanyahu memburuk setelah ia menyalahkan eksekutif atas kegagalan keamanan serangan Hamas pada Oktober 2023 dan, yang terpenting, menyusul penyelidikan Shin Bet terhadap Qatargate.

"Di negara normal, jika perdana menteri memiliki mata-mata di kantornya, dia akan mengundurkan diri, tetapi kita tidak berada dalam masa norma," kata Profesor Gideon Rahat dari Universitas Hebrew.

Respons Qatar

Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan bukan pertama kalinya negeri itu menjadi sasaran kampanye kotor oleh mereka yang tidak ingin melihat berakhirnya konflik Gaza. Ia berujar banyak pihak tak ingin sandera yang tersisa dikembalikan ke keluarga mereka.

"Qatar akan melanjutkan upaya mediasi kami dalam perang ini," tegasnya merujuk konflik di kantong Palestina itu.




Narasumber https://beritahudotid.blogspot.com/

https://lit.link/en/bet888top

https://desty.page/bet888new

https://linkpop.com/bet888api